Walk Off The Earth: Menyusuri 3 Permaisuri Lintas Laut Selatan

Sudah pernah ke pantai selatan Malang? Mulai sekarang sudah terdapat Jalur Lintas Selatan, lho! Jalur Lintas Selatan (JLS) ini menghubungkan pantai-pantai yang ada di selatan Malang sehingga Anda tidak perlu menembus hutan untuk mengunjungi deretan pantai sekaligus.

Setidaknya itu yang saya rasakan kemarin Sabtu. Bersama Bobby, saya berkesempatan mengunjungi deretan pantai sekaligus sembari melaju kembali pulang karena lebih efisien dan memang nyatanya demikian. Saya jadi lebih mengenal berbagai nama pantai yang tidak pernah saya dengar sebelumnya!

Perjalanan pertama dimulai dari pertigaan Sendang Biru ke arah JLS. Pantai pertama yang ditemui adalah Clungup, tetapi karena sudah pernah jadi skip. Oh ya, sepanjang perjalanan di JLS ini Anda akan disuguhi pemandangan bukit kapur yang indah dan jalanan berliku sehingga tidak membosankan.

Pantai selanjutnya adalah Watu Leter. Nama pantai ini tertulis besar di sebuah tebing yang mencolok sehingga menarik perhatian saya. Segera kami arahkan sepeda ke jalur masuk, namun naas: medan yang harus ditempuh berupa tanah lempung yang masuk ke sela ban maupun mesin tanpa ampun. Kami terjebak selama 30 menit dan berkat bantuan dari warga sekitar kami bisa membersihkannya. Catatan: Kalau mau ke Watu Leter, sepeda harap dititipkan ke warung tepat di depan jalur masuk.

Beres dengan sepeda, kami melaju kembali dan berhenti di pantai pertama kami:

UNGAPAN



Terletak tidak jauh dari Watu Leter, pantai Ungapan sudah dikelola dengan baik selama 5 tahun terakhir sehingga memiliki fasilitas lengkap seperti musholla maupun kamar mandi. Selain itu sebagian wilayah Pantai Ungapan berumput hijau sehingga cocok dijadikan lokasi piknik maupun camping. Terdapat wilayah parkir dan lapangan bermain voli, sehingga kami yang berpakaian traveller seperti tersesat di kumpulan ibu-ibu piknik.




Karena baru saja berurusan dengan tanah lempung yang luar biasa lengket, kami berdua sangat antusias menuju permukaan air dan terkejut ketika pasir pantai berwarna hitam. Tidak seperti pantai lain, pasir di Ungapan cenderung lebih halus dan pekat. Ombak juga cukup ganas, terlebih kami kesana saat gerimis dan angin sangat tidak bersahabat. Terdapat perbedaan ketinggian antara pantai dan lahan piknik yang lebih rendah, sehingga disarankan untuk meletakkan barang di lahan piknik agar tidak berhamburan diterpa angin.







Di samping pantai terdapat laguna berwarna cokelat yang aman untuk berendam. Kapal berkapasitas 10 orang siap mengantar Anda menyusuri mangrove dengan berbagai keindahan alami dengan membayar 75.000 per kapal.








Puas dengan Pantai Ungapan, kami segera beranjak agar tidak terus disayat angin (TAS KAMERA SAYA TERDORONG SEKITAR 4 METER DARI LOKASI AWAL) dan berhenti tepat setelah pantai Bajul Mati menemui:

PARANGDOWO


Sesuai namanya, pantai ini menyuguhkan suasana pantai berbatu dengan karang panjang sebagai pemecah ombak. Di balik karang panjang terdapat kolam-kolam untuk berenang bahkan tub-bathing.

Pasir di sini putih namun berbatu. Banyak ikan mudskipper berlarian karena langkah bocah yang bermain 'Hoki Kerang'. Terdapat karang besar di ujung pantai dimana para pemancing biasa duduk menunggu tangkapan. Anda juga dapat mendaki bukit untuk mendapat pemandangan pantai dari ketinggian.








Usai menyantap makan siang dengan sandwich sembari dibumbui garam uap air laut, kami segera beranjak. Kali ini perjalanan agak jauh, karena beberapa pantai lain sudah dipenuhi bis-bis wisata perusahaan maupun sanak famili dari luar kota. Kami menemukan pantai dengan jalur masuk sempit sehingga agak sepi, yaitu:

NGUDEL


Rupanya pantai masih jauh dari gapura, melewati jalanan berkelok dikelilingi pepohonan pisang. Ada 1 pantai tersembunyi di jalur tersebut, tapi karena akses sulit kami memilih ke Ngudel. Sesampainya di Ngudel, pantai sudah ramai dan menggemakan musik dangdut dengan genset sebagai hiburan. Saya sedikit terkejut, tidak ada lagi pantai perawan di Malang, mereka menjadi pantai biduan.

Pantai Ngudel memiliki pasir paling putih dari 2 sebelumnya. Pantai ini membentang panjang dan terdapat beberapa karang raksasa yang mengahalau ombak sehingga lebih bersahabat daripada Ungapan. Tapi tetap saja dilarang berenang di pantai ini, ya.











Akomodasi: Dari kota Malang ambil jalur ke SendangBiru. Sesudah kira-kira 2 jam perjalanan Anda akan betemu sebuah pertigaan dengan jalan yang luas. Ambil ke arah jalur tersebut karena merupakan Jalur Lintas Selatan. Sekitar 3 km dari pertigaan Anda akan menemui Ungapan yang sudah terawat seperti pantai ria. Melaju agak jauh terdapat pantai kecil di samping bukit yaitu Parangdowo. Melaju agak jauh sekitar 5 km Anda akan menemui gerbang Pertama kecil di kiri jalan menuju ke Pantai Ngudel. Biaya: Karena semua sudah dikelola Perhutani, masing-masing pantai dikenai biaya Rp 5000 per orang dan kendaraan motor Rp 10.000. Fasilitas: Terdapat fasilitas yang lengkap di Pantai Ungapan seperti air bersih, mushola, camping ground, dan pujasera. Untuk Pantai Parangdowo hanya terdapat lahan parkir saja. Pantai Ngudel menawarkan kamar mandi dan musholla serta penjual degan yang bisa Anda temui hampir di setiap sudutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung. Sila untuk bertandang kembali bilamana saya membalas :)

Instagram