Dear Nightmare,

Waktu berlalu tanpa terasa, 3 tahun kita lalui bagaikan melintasi padang bunga candu yang aromanya mengalihkan duniaku padamu. Semakin lama aku bersamamu, semakin adiktif aku akan dirimu (matamu, tubuhmu, sentuhanmu, nafasmu), yang telah mencuri hatiku berulang kali, tanpa kau sadari betapa sesak dada ini menatapmu, memohon, agar kau sadar betapa kau berarti pada seluruh lembar kehidupanku.

Tapi aku tahu dan sangat waspada, akan beratnya melepaskan jiwa serta ragaku darimu; menyeretku dari ladang bunga yang aku tak tahu seberapa lama aku akan tiba di seberang. Menyakitkan; aku tak tahu betapa kuat aku bertahan tanpa dirimu walau insting terliar dalam diriku meraung dan meyakinkan aku akan baik-baik saja.

Waktu mempertemukan kita dan Tuan Perpisahan telah menjemput kita. Tak ada yang bisa mengubah tinta takdir dalam kehidupan ini.

Tetapi semakin kita melangkahkan kaki ke tebing pemisah, kita semakin diam, menjauh. Aku bahkan hampir tak mengenalimu, dan adrenalin terkuat bergejolak dalam diriku untuk meraihmu, membuatmu MENYADARI KEHADIRANKU. Seakan selaput paru-paruku kering; aku tak bisa bernafas setiap melihatmu berpaling. Seakan dendrit sarafku tak bekerja; aku terbujur kaku ketika kau diam seribu kata terhadapku, bahkan saat ulang tahunku kau membisu. Seakan arteriku tersayat; jantungku menolak berdetak setiap melihatmu menepis keberadaanku.

Ku mohon, 12 hari tersisa, 1036800 detik berdentang maju tanpa berhenti. Dalam waktu yang singkat ini, aku memohon dengan sepenuh hati, jiwa, raga, fisik dan psikis, aku ingin kau mengucapkan sepatah kata kepadaku. Simpulan huruf yang sederhana; bukan kitab maupun puisi; namun ucapan tulus yang kau tumpahkan kepadaku bagaikan madu di tengah racun, bagaikan air di tengah padang pasir, bagaikan harapan di sela-sela tangis.

Mungkin kau tak membaca tulisan rumit tanpa arti ini, tanpa tujuan, tanpa tahu apa maksudnya. Tapi aku ingin kau sadar, dan menerima sepenuh hati tanpa merasa sebagai ancaman: apa yang semenjak 3 tahun lalu ingin ku katakan



AKU SAYANG KAMU.