First Time Dinner Party

Tahun demi tahun berganti. Aku yang awalnya hanyalah transisi murid SMP ke SMA sekarang benar-benar merasakan arti hidup menjadi remaja. Kenapa? Karena I'm officially 11th grader!
Orang-orang selalu mengatakan "Masa paling indah itu kelas 2 SMA" dan aku sudah mengalami salah satu di antaranya : mendatangi pesta perayaan 17 tahun seseorang.

Loh, apa hubungannya 17 tahun dengan kelas 11? Karena pada tahun tahun ini teman-temanmu akan berumur 17 tahun dan biasanya mereka merayakannya entah dengan gemerlap pesta mewah maupun garden dinner yang bersahaja. Dan tentu saja ini saat-saat yang menyenangkan karena siapa yang tidak suka datang ke pesta?

Tadi malam kakak kelasku yang juga sahabatku mengundangku ke acara birthday dinnernya di salah satu restoran ternama (yang juga di kompleks rumah makan ternama, fyi) dengan catatan:
BAJU BEBAS. NO T-SHIRT.

Riiiight, it wasn't a big deal sampai akhirnya aku baru menyadari satu hal:

Aku gak punya baju selain t-shirt. Deal with it.

Tentu saja aku langsung ketar-ketir bongkar lemari. T-shirt, t-shirt, t-shirt lagi, oh itu dia gaun tapi dengan kesan once upon a time dengan rumbai-rumbai putih di bagian bawahnya seperti wedding gown. Aku langsung frustasi. Tidak tidak, aku tak akan mau datang ke pesta dengan gaun seperti tutu dalam film Barbie and The Swan Lake. AKU BUTUH GAUUUUUNNNN!!!!! (brb bakar lemari)

Tiba-tiba sang malaikat datang. Ibuku, ya! Beliau pasti punya baju-baju pesta! Dan ketika apa yang kupertanyakan menjadi nyata di depanku, itu sama sekali tidak seperti yang kubayangkan. Please, itu baju pesta jaman Grease masih jaya!
Masalah belum selesai ternyata. Ibuku marah-marah katanya harus terima apa adanya. Aku pakai terusan selutut warna pastel yang rasanya seperti ibu-ibu hamil. Tapi ternyata aku mendapat ide : SABUK!
Aku pun segera menambahkannya pada pakaianku dan voila! Semua terasa lebih manis dan inilah pakaianku yang pantas! Aku pun segera berangkat dengan perasaan berseri-seri.