SBO Touring

Tanggal 17 kemarin saya mendapat kesempatan mengunjungi SBO TV di Surabaya. Sebenarnya ini programnya anak broadcast sih (which is obviously not ME) tapi berhubung liburan ini bakal panjang dan daripada saya cuma telentang di rumah sambil baca jampi-jampi saya pun menyelundup.

Bus bersiap-siap di sekolah jam 1, dan pada saat itu sang tetua rombongan yang berbaik hati mengizinkan saya menyelundup Sindy menghitung jumlah anak yang ikut. Dan setelah dihitung dan disebut, ternyata bukan cuma saya yang menyelundup!! Ada Emma dan Aiz yang berbaik hati menemani saya menyelundup.

Penyelundup berfoto duyu

Setelah di absen ternyata ada dua yang belum datang. Kita pun nunggu sampai hampir satu jam. Dan setelah mereka datang kita pun berangkat. Dan itu molor satu jam *anyway who cares* *le sigh*

Halohalo kita berangkat

Saat bus mulai bergerak kita udah antusias gitu. "Ayo kita bikin lomba!" "Ayo, ayo!" "Nikmatin aja deh perjalanannya!" "Kita kemana??" dan sebagainya. Sampai akhirnya kita menyadari di tengah jalan bahwa bus nya putar balik ke Smanti lagi. Ternyata jalannya macet, dan selama hampir 45 menit kita masih di Malang muter-muter nyari jalan. Mood tiba-tiba langsung drop. Untuk beberapa saat kita pun bagi-bagi snack untuk mengantisipasi aura bosan yang melingkupi, dan pada akhirnya 5 menit kemudian semua udah ngiler semua di kursinya.

Saya terbangun di tengah jalan, menyadari selama satu setengah jam kami masih berada sepertiga perjalanan. SEPERTIGA BRUUUUUUH padahal jadwalnya cuma 2 jam aja nyampe. Memang perkiraan tidak seindah kenyataan.

Hasil rasa bosan luar biasa: foto rumah hancur

Dan sepanjang perjalanan tidak begitu berarti sampai akhirnya kami tiba di lokasi! Kami pun langsung bangun dan berkemas barang-barang kami dan berebut turun dari bus. Lokasi SBO TV ini berada dalam gedung Graha Pena, yang otomatis gabung sama DBL Arena juga dong.

Kelabu senja yang menggelayut di atas reportasi

Kita masuk dan melobi pertemuan dengan mbak-mbak SBO TV. Kami langsung bergegas menuju musholla untuk sholat ashar + maghrib, melewati para pekerja dan menaiki tangga dan lift. Ini adalah pengalaman pertama saya masuk ke dalam sebuah gedung perkantoran (yang notabene sudah multinasional) dan berbaur dengan atmosfer dunia pendewasaan di dalamnya.

Ya ampun mereka dimana-mana

The genius

Setelah sholat, kami diarahkan menuju lantai 21. Tinggi? Hello, kita punya lift! Dan kukira itu adalah masalah kami yang cukup memalukan. Kami berebut lift dengan para pekerja dan gagal karena jumlah kami yang banyak memberikan syarat harus lift yang benar-benar kosong! Akhirnya kita pun mencari lift kosong dan ketika ketemu dan ketika si Fari sudah masuk lift, kami baru menyadari KALAU ITU LIFT BARANG. Yesss baby, kita sempat panik, tapi tiba-tiba setelah kami mengikhlaskan Fari, dia tiba-tiba muncul kembali dari lift, alhamdulillah....

Akhirnya pindah lift, dimana para penumpangnya terkesan ramah dan tidak dalam terburu-buru. Beberapa dari kami pun masuk dan bersyukur, tetapi ketika kami meminta petugas menuju lantai 21, kami pun diberitahu bahwa lift yang ini bukan untuk ke lantai tinggi. Harus balik ke lift tadi. BALIK.

KAMI PEJUANG LIFT, KAMI BISA

Boleh dong merayakan kemenangan naik lift

Setelah kami semua tiba, kami pun beristirahat di lobby SBO TV yang tampak seperti ruang makan sembari menunggu mbak-mbak dari SBO TV menjemput kami.

Pintu lift yang baru kami lewati.

Ketika mbak-mbak yang kami tunggu tiba, kami pun di ajak berputar-putar keliling studio untuk melihat progress para pekerja yang meliput berita, mengedit video dan iklan, bahkan terjun langsung melihat acara live mereka!