Thank You For Meeting Me At Whatever I Am

Tajuk di atas merupakan salah satu kutipan asal yang tiba-tiba muncul di antara belantara kosakata edgy masa kini. Sebuah kalimat yang cukup membingungkan, namun dalam prosesnya saya justru memaknainya sebagai motto yang powerful nan cantik.

Siapa You-nya? Siapa Me-nya? Siapa I Am-nya?

Jawabannya adalah: Kamu sendiri.

Sudahkah kamu menerima proses dirimu? (Unsplash)

Proses Tumbuh Dan Sembuh Tak Selalu Linear

Selain membersamai proses klien dalam mencapai tujuan ‘kesembuhannya’, saya juga mengamati proses yang terjadi dalam diri saya.

Rupanya, tumbuh dan sembuh tak pernah memiliki rumus baik itu persamaan kuadrat atau pun linear.

Tumbuh dan sembuh bukanlah konstanta yang dapat dimasukkan variabel sehingga kita tahu akhir dari perjalanannya.

Tumbuh dan sembuh adalah infinit; bisa jadi terjadi sepanjang waktu dan bisa jadi dalam kondisi yang fit pun, kita masih berproses untuk berkembang.

Tumbuh dan sembuh bukanlah angka. Mereka adalah bilangan imajiner yang lebih mirip dengan grafis saham dan pendapatan perusahaan dibandingkan soal-soal ujian sekolah.

Tumbuh dan sembuh adalah naik turun yang tak pasti, namun tetap mengarah ke atas dengan segala gunung dan lembahnya.

Pertanyaannya: Apakah kita bisa menerima keheningan dan ketidaknyamanan itu?

Apakah Kita Bisa Menerima Keheningan dan Ketidaknyamanan Itu?

Bukan rahasia lagi jika manusia adalah jagonya menerima kebahagiaan.

Namun saat berada dalam keheningan yang tak pasti serta ketidaknyamanan yang menyelimuti, apakah kamu masih mau untuk menerima dirimu apa adanya?

Membiarkan rasa yang mencekik ini menyentuh keningmu dan menyapa sejenak, sebelum akhirnya ia berlalu.

Mengizinkan tubuh untuk berproses serta menemaninya tumbuh dan sembuh adalah sebuah dedikasi yang tidak ada duanya

Seringkali kita merasa marah, muak, sebal, dan juga bertanya-tanya dengan segala keheningan dan juga jarak kosong di antara prosesnya. Berusaha untuk menciptakan sesuatu agar dirasakan, dikenali, dan juga dinikmati.

Apa yang salah dari keheningan? Apa yang salah dari ketidaknyamanan?

Mereka adalah angin yang akan berlalu, bukan penduduk tetap yang tinggal tak lapor RT.

Tak perlu rumus kalkulus atau vektor untuk melewati kehampaan itu. Cukup keberanian jiwa ksatria untuk menemani dirimu sendiri dalam berproses untuk tumbuh dan sembuh.

Cukup duduk dalam ketidaknyamanan itu (Unsplash)

Ada Kalanya Cukup Duduk Dalam Ketidaknyamanan dan Menerimanya

Let’s be honest: Siapa sih yang mau tersiksa?

Tidak ada, tentu saja. Manusia sudah didesain untuk menghindari dan menyelamatkan diri dari rasa sakit sebagai hasil evolusi pertahanan hidup yang sudah berlangsung jutaan tahun.

Karena itu sangat wajar jika kita berusaha untuk melakukan apapun, I mean, apapun untuk menghindari dan mengakhiri fase-fase membingungkan ini.

Get comfortable being uncomfortable menjadi salah satu pedoman untuk bisa mengizinkan diri melewati fase-fase ini.

Para ahli kesehatan mental juga sepakat bahwa it will be hard, karena kamu akan menghadapi situasi baru yang belum pernah kamu lalui sebelumnya.

Tumbuh dan sembuh berarti mengenali dan mencoba menjejakkan kaki di area baru yang belum pernah kita sapa sebelumnya.

Namun ketika kamu sudah mengenali, bercengkrama, dan juga memahami apa yang terjadi di area tersebut, it will become easier.

Siapa yang bisa menemani dirimu dalam melalui masa-masa ketidaknyamanan itu?

Jawabannya tentu bisa ditebak dan klise: dirimu sendiri.

Kamu tidak perlu melakukan apapun terhadap ketidaknyamanan itu. Tetapi kamu cukup duduk dan menikmatinya.

Mengizinkan dirimu untuk menemani dirimu sendiri berproses adalah hal paling romantis yang manusia pernah lakukan terhadap dirinya.

Mungkin tampak konyol, tetapi itulah yang sebenarnya terjadi. Jika kamu memperlakukan dirimu sebagai sosok yang istimewa, maka kamu akan memprioritaskan untuk menemaninya berproses bukan?

Layaknya melihat langit senja di ujung kota saat pulang kerja; kamu bisa cukup menjadi observer atau pengamat dalam melalui masa-masa yang penuh ketidaknyamanan ini.

Tumbuh dan sembuh adalah proses yang tidak mudah, tetapi akan semakin mudah seiring berjalannya waktu.

Nobody said it was easy, but I promise you: If you are on your own side all the time, you will flourish, you will nourish.

Cheers,

Marine. 

Sudah siap berproses? (Unsplash

YOU MIGHT ALSO LIKE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung. Sila untuk bertandang kembali bilamana saya membalas :)