Grand Canyon di Madura: Bukit Arosbaya yang Hidden Gem Banget

Siapa yang belum pernah mendengar tentang Bukit Jaddih di Madura? Baik warga Jawa Timur hingga ke seluruh pelosok Indonesia tentunya tahu kan Bukit Jaddih yang terkenal dengan pegunungan kapurnya ini. Tapi tahukah kamu kalau Bukit Jaddih sudah sangat ramai, banyak pungutan liar, dan juga belum tentu kamu bisa menikmati seluruh lokasinya karena dipenuhi orang!

Tanpa mengurangi rasa hormat, Bukit Jaddih memang sangat bagus. Tapi mungkin bukan destinasimu jika kamu menginginkan tempat yang lebih sepi, tidak panas, dan juga murah!

Paling tidak itulah pertimbangan kenapa saya dan Mas memilih pergi ke suatu tempat yang agak jauh, tapi tentu saja memberikan hasil yang lebih rewarding, yaitu...

Bukit Arosbaya berwarna cokelat cantik dengan tebing indah
Tampilan Bukit Arosbaya yang menakjubkan

Bukit Arosbaya, Bangkalan yang menyimpan suasana grand canyon

Pukul 14.30 itu di tengah Alun-alun Bangkalan, saya dan Mas tengah beristirahat lalu bilang, "Kalau sudah sore gini nggak bisa ke Bukit Jaddih, ya?"

Mas menggeleng, "Nggak bisa. Belum lagi parkir dan pungli yang besar. Bener-bener bangkrut masuk situ."

Saya menghela nafas, lalu iseng buka Google Maps dan tiba-tiba melihat sebuah ikon landmark wisata yaitu Bukit Arosbaya. Berada di tengah daerah bernama Aermata, tidak begitu jauh dari alun-alun! Kami segera bergegas sebelum hujan dan hal lainnya.

Perjalanan dari alun-alun kota Bangkalan membutuhkan waktu 30 menit dengan motor. Jalanan cukup besar hingga masuk ke daerah wisata yang kecil! Bahkan benar-benar kecil, sampai saya berpikir bagaimana mobil bisa cukup.

Kenyataannya, mobil bisa masuk, kok! Yah, tapi memang melewati rumah warga dan sedikit berkelok.

Apa yang kami temukan?

Sepanjang mata memandang, bukit kapur dengan sentuhan oranye-cokelat terpahat

Berbeda dengan Bukit Jaddih yang cenderung putih bersih dan estetik, Bukit Arosbaya lebih memiliki hue warna oranye dan warm sehingga tampak seperti di tengah padang rumput Amerika Barat!

Parkirnya hanya Rp 5.000 untuk motor dan kamu bebas mengeksplorasi sela-sela batuan yang megah di daerah parkiran. Namun jika kamu mau masuk ke area dalam yang lebih misterius, kamu cukup membayar Rp 10.000 untuk 2 orang.



Lapangan parkir untuk pengunjung




At least they tried!

Kolaborasi sentuhan manusia dan alam yang tidak dibuat-buat

Meskipun Bukit Arosbaya memang sudah dieksploitasi manusia, namun bentuk dan lekukan cantik dari bukit kapur ini sama sekali tidak artifisial! Semua apa adanya, karena kapur-kapur yang ditambang seluruhnya untuk penjualan dan menghidupi warga sekitar.

Tidak ada proyek besar untuk memahat dan mendesain bukit kapur agar artsy, karena alam tahu bagaimana caranya agar mencuri perhatianmu.

Lubang-lubang tampak asimetris dan beberapa berlumut, menandakan interaksi makhluk hidup dengan biosfernya yang selalu menakjubkan.

Kalau kamu berjalan di tengah setapak yang kering, kamu melihat sesekali kubangan air hujan di kiri dan kanan. Sangat disarankan menggunakan sepatu yang nyaman seperti sandal gunung atau sneakers guna mengurangi resiko terpeleset atau tersandung.

Walau cantik, ini bukan catwalk, ya!

Tersembunyi berarti tidak segalanya ada

Kalau kamu mencari toilet mewah, tempat makan yang nyaman, ataupun lokasi untuk piknik, maka Bukit Arosbaya belum menawarkan hal tersebut.

Kamu bisa menemukan kedai-kedai kecil milik warga sekitar yang menjual air mineral atau minuman dingin serta es degan. Semuanya ditutupi oleh terpal dan kursi reyot sederhana, mungkin hanya cocok sebagai penopang barang bawaan kamu.

Namun tentunya dengan membeli produk mereka, kamu sudah membantu perekonomian mereka, bukan?

Bukit Arosbaya tetap menjadi tempat yang pas untuk pre-wedding atau fotografi yang cakep

Dari percakapan dengan penanggungjawab Bukit Arosbaya, mereka menyediakan layanan Bukit Arosbaya sebagai lokasi pre-wedding ataupun fotografi profesional. Hitung-hitung juga mendukung dan mempromosikan keindahan Indonesia yang masih perawan dan belum banyak diketahui orang.

Akomodasi menuju Bukit Arosbaya

  1. Dari kota Surabaya, kamu bisa menggunakan kapal feri dari pelabuhan Kalianget menuju Madura dan menempuh jalur lurus menuju Alun-alun Bangkalan.
  2. Kamu juga bisa melewati Jembatan Suramadu dan ke arah barat untuk ke arah Alun-alun Bangkalan
  3. Cukup 30 menit-1 jam dari Alun-alun Bangkalan untuk menuju Bukit Arosbaya, sudah terteradi Google Maps. Perlu diingat jalanan cukup kecil di dekat lokasi wisata sehingga pelru berhati-hati dan bertanya kepada penduduk jika tidak yakin atau membutuhkan jalur untuk mobil
  4. Biaya parkir Rp 5.000 untuk motor dan sekitar Rp 10.000 untuk mobil. Ada lahan parkiran yang luas untuk mobil dan motor, namun kurang disarankan untuk bis atau kendaraan besar lain
  5. Biaya masuk ke dalam lokasi yang lebih luas adalah Rp 10.000
  6. Terdapat toilet kecil di area parkiran dan penjaja minuman di dalam area wisata
  7. Gunakan pakaian nyaman dan sepatu yang aman!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung. Sila untuk bertandang kembali bilamana saya membalas :)

Instagram