Sekarang masa kini, dan sekarang saya akan membawa kalian ke dalam kisah Malang Tempo Doeloe yang sekarang dimana sungguh hampir tak berbeda dari yang tahun lalu, bahkan orangnya tetap sama (ya iyalah orang Malang)
Anyway, Malang Tempo Doeloe (MTD) dari tahun ke tahun selalu sama. Maksudku, garis besar MTD adalah jalan Ijen diubah menjadi jalan yang penuh dengan toko yang menjajakan barang-barang oldie dan hampir semua toko seperti itu. Tidak ada yang berubah, kalaupun iya, mungkin hanya acara dan itu pun tidak begitu tampak perbedaannya. Tetapi entah kenapa semua orang sangat antusias, bahkan berdesakan hanya untuk berjalan kaki sepanjang jalan Ijen.
Yah, mungkin karena ini event setahun sekali, paling ya?
Saya datang kesana 2 kali, Jum'at dan Sabtu. Pertama kali saya sama temen sekelas dateng agak agak maghrib, jadi semarak malam-malam gitu. Nothing special: menikmati gulali, es gandol, pecel, dan beli blangkon. Eh ada Pasar Malam, yaudah daripada cuma jalan gak jelas tanpa interest mending ke sana aja. Dan yep, kita mendapatkan sesuatu yang lebih seru: NAIK BIANGLALA.
I know that silly, tapi beneran deh sebagai orang 'gak kota gak desa' saya, Yuk, Bay, sama Vik emang jarang naik begituan. Taman wisata, di Malang gak ada. Mau Pasar Malem, ya gak ada juga. Akhirnya ini adalah saat-saat penting yang membiaskan seluruh kebahagiaan kami ketika kami mulai naik ke bianglala.
Selain itu, kami juga nikmati Kapal Terbang (bukan pesawat -_-), sama beli gula kapuk. Beneran deh keren.
Hari kedua, kami datang siang, dimana jalanan tidak begitu padat, tetapi cukup banyak atraksi seperti orang berkostum naik sepeda kuno, band-band yang memainkan lagu-lagu lama, sampai ketemu walikota yang sliweran di Ijen.
Orang-orang teriak : "PAK PENI, PAK PENI!"
Pak Peni melambaikan tangan.
Pak Peni melihat saya.
Saya : "PAK WOOI PAK! HALO PAAAK!!!" Sambil ngelambain tangan kayak konser metal.
Pak Peni : "Oya! Halo juga!"
Saya merinding.
Sungguh itu tidak dibuat-buat. Mengerikan, haha. Seorang yang besar merespon saya yang idiot. Sungguh mengagumkan.
Selain menikmati kayak hari kemarin, saya juga ke museum. Entah mengapa, baru saat event seperti ini saya ingin ke sana. Hari biasa, mungkin karena tak ada tujuan, saya tidak ke museum dan tidak ingin. Jadi saya baru tahu bahwa isi di museum itu LUAR BIASA!. Sungguh.
Di akhir senja, saya memutuskan untuk pulang sambil membawa seribu kebahagian dan seribu kecapekan. Sungguh, MTD memang setiap tahun sama, tetapi sensasi yang diberikannya beda. Termasuk rasa capeknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung. Sila untuk bertandang kembali bilamana saya membalas :)