Sedikit ironis.
Kau telah mengikutinya semenjak mereka belum terjun ke dalamnya. Kau dengan setia menunggunya, menantinya, agar ia sadar betapa lama kau menunggunya untuk menemukanmu.
Tetapi tidak.
Ia melihatmu, tetapi tidak menemukanmu. Ia mengetahuimu, tetapi tidak menyadarimu. Ia melihatmu berdiri di belakangmu, tetapi tidak menemukan sesuatu yang spesial dari dirimu. Ia mengetahui kau menantinya, tetapi tidak menyadari mengapa kau menantinya.
Tetapi mereka datang. Mereka yang tiba-tiba datang mengikutinya tanpa kau sadari. Mereka langsung melebur dalam kehidupannya seperti tanpa terjadi apa-apa. Dan dia menyadarinya.. Dia menemukannya.
Baginya, itu sesuatu yang biasa. Tetapi bagimu itu masalah. Kau mulai merasa tak adil, kau mulai merasa di-anaktirikan. Kau merasa tersisihkan. Kau marah, kau ingin melempar kursi ke arahnya, tetapi kau tak bisa apa-apa. Kau hanya diam membisu membiarkan semua berlalu tanpa kemajuan berarti.
Dan muncullah kembali pertanyaan itu.
--
Tidak. Perjalananmu belum berakhir. Bahkan ini belumlah dimulai.
Mereka yang datang silih berganti hanya lalu tanpa berhenti di akhir yang tepat. Mereka menyerah.
Tetapi kau, kau gigih. Kau mau bertahan. Setiap rasa sakit yang kau terima mereka tak tahu, tetapi bersyukurlah karena itu membuatmu semakin kuat. Kau adalah cerita dirimu sendiri. Orang lain tak perlu tahu. Jalanilah setiap langkah hidupmu karena kau lah yang akan mendapatkannya sendiri.
Ia akan sadar, betapa ketika semua terjatuh, kau tetap bergantung, bergelayut di antara semua kemungkinan yang tersisa. Kau masih ada. Kau akan terbuka. Kau akan bebas, dan ia akan menemukanmu dan menyadari bahwa dirimu adalah yang ia nantikan.
Karena segala rasa sakit dan jenuh ini... bukan untuk menunggu sebuah akhir, namun menunggu permulaan yang tepat untuk menuju akhir yang sempurna.
Esp. for dearest Wuu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung. Sila untuk bertandang kembali bilamana saya membalas :)