Ada Apa Dengan Mudik?

Yeaps, ritual sakral tiap tahun ini sangat sulit untuk tidak dilepaskan dari kehidupan setelah puasa alias lebaran. Bahkan bagi bangsa mudik-less alias gak mudik, pasti juga kepingin mudik atau seenggaknya pasti tanya ke yang lain "Mudik kemana?" (maksudnya pengen ikutan jalan-jalan juga)

Saya sebagai mudik-less masih bertanya-tanya: kalau mudik itu ngapain aja?

"Mudik itu berkumpul kembali dengan sanak saudara yang sudah lama tak bertemu."


-Umum

Iya ngerti, ditanya orang satu kampung pun pasti jawabannya gitu.

Tapi pertanyaan sesungguhnya: "APA YANG KALIAN LAKUKAN SETELAH SAMPAI DI TUJUAN?"


Mudik


Seriously, saya pengen merasakan mudik ke tempat yang jauh. Setelah perjalanan 6 jam akhirnya sampai, saya berlari ke sebuah gubuk tua dimana nenek saya menyambut saya dengan senyum gembira kayak SPG mall. Kemudian saya membantu bapak saya menurunkan barang di mobil dan memberikannya kepada kakek dan nenek, serta membantu para sepupu memancing di sungai.



"Ikut Jika Aku Menjadi aja Dis!" *injek wajah adis*



Eeeh tapi beneran deh kepingin kayak gitu. Tapi apa mau dikata, keluarga kalo gak di Malang ya Surabaya. Deket dan simpel. Praktis. Metropolitan. Gilak.


Anyway, itu ceritaku apa ceritamu? Buat yang mudik ati-ati di jalan yaah. Kalo ada orang asing jangan dibukain pintu dan kalo kebetulan lewat jalan TOL jangan melewatkan toiletnya. Sumpah menyiksa sangat ketika anda kebelet buang air dan harus menahannya 3 jam karena anda melewatkan toilet umum di jalan TOL.
Lalu buat yang gak mudik, ati ati juga deh. Jagain rumah tetangganya yang mudik ya :)




CEMUNGUDH MUDIKZZ!!





Dan saya akan menulis diari depresiku tentang ga bisa mudik. *whines*

4 komentar:

Terima kasih telah berkunjung. Sila untuk bertandang kembali bilamana saya membalas :)