Segarnya Kilas Balik


Pernahkah mengalami sebuah kilas balik yang dipicu hanya oleh sepotong lagu?
Yang dimana iramanya menggaung hingga ke sisi paling sempit sinapsis memori
Membangkitkan aura purba
Yang menarikku kembali ke lajur dimana endapan duka kini bagaikan aerosol sia-sia
Dengan mengenakan jaket merah jambu yang basah terkena hujan, kau membetulkan kerudung hitammu dan segera memasuki ruang kelas di pojok lorong, yang sayangnya, bocor.
Loncatan nada itu! Bagaikan kaldu segar yang menjernihkan kepalaku: dinginnya pagi itu, bagaimana aku benar-benar tidak nyaman dengan jaket itu, bau tetesan air di kelas! Semua bagaikan reuni emas di dalam substrat kelabu syarafku.
Dan kau berusaha mematikan earphone yang kau kenakan,
Tidak mau, pikirku. Aku menyukai lagu itu! Tetapi aku adalah penonton yang hanya bisa terdiam bisu menikmati layar tancap bersama kekasih baruku bernama Kesendirian.
Tetapi kau menghentikannya. Kau berhenti ketika kau melihat kilatan putih mencibir melalui ponselmu. Karena...
"Kekasihmu menghubungimu." ujarku secara tak sadar, menumpahkan semangkuk popcorn kerinduan yang tidak pernah kusukai namun menemaniku menikmati Ingatan.

Aku merasakan seolah seseorang memelukku dari belakang.
Kasih Sayang tiba-tiba menumpahkan kehangatannya di nadiku. Setelah ia lama tak bersua denganku, kini ia sekejap sudah di belakangku, menyunggingkan senyum renyahnya.
...kekasihmu menghubungimu. Segera kau letakkan tasmu dan melupakan tugas kimia membentuk molekulmu, karena kekasihmu bercerita ia baru saja melihatmu menerobos lalu lintas dan menegurmu atas kenekatanmu.
Kugenggam tangan Kasih Sayang, yang karenanya Kesendirian kini menaruh begitu banyak kecemburuan padaku - kini ia meninggalkanku, aku tak bisa merasakan kehadirannya - dan Kasih Sayang masih tersenyum padaku. Ia menawarkanku segelas kilas balik, yang rasanya irama yang sama dengan yang tadi. Aku meneguknya dalam-dalam : Lega! Segar! Aku kecanduan!

Kasih Sayang mengajakku duduk di sampingnya, tangan masih terpegang erat. Popcorn rindu tak pernah terasa selezat ini! Rasanya lumer di mulut, namun menyisakan setitik kebahagiaan dan penuh syukur. Aku menikmati kudapan itu perlahan, berusaha memahami mengapa kenangan adalah gadis perawan suci yang abadi dan harus kau jaga. Dan Ibu Takdir seakan menitipkannya padaku, karena tahu aku akan menyembunyikannya dan memposesifkan dirinya untukku. Dan gurihnya irama lagu sekali lagi mendambakan Kasih Sayang agar kembali padaku, melupakan Kesendirian, dan menikmati indahnya sisa Kilas Balik....
Bau hujan kala itu membuatmu lepas dari penjagaan saat gurumu menerangkan momen-dipol dan molekul polar. Nilai "TUJUH" di lembar tes-mu hanya menjadi tumpukan oret-oretan yang kau kumpulkan bersama rekan sebangkumu. Kini kau seutuhnya melayang, namun getaran ponsel membuatmu tersentak. Diiringi oleh lagu yang sedari tadi kau setel tanpa henti, hatimu meluap oleh kebahagiaan, karena kau tahu seseorang di sana menyayangimu bagaimanapun keadaanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung. Sila untuk bertandang kembali bilamana saya membalas :)