Sangat banyak..
Kami tersesat dua kali karena selama perjalanan Liam bercerita bahwa pintu masuknya harus melalui jalan curam, sempit, blablabla tapi kenyataannya ternyata terdapat hinga 3 bibir pintu masuk yang berjauhan dan tempat parkir yang sudah ada 200 meter sebelum pintu pertama. Kami awalnya "Haaa ngga mungkin pintu masuknya udah beradab dulu lho sawah" sehingga kami maksa untuk berkelana ke arah sawah. Alhasil kami harus putar balik dan menyerah pada pintu masuk kedua.
Jalan masuknya berupa pematang sawah satu jalur; kami tertawa ketika kami harus merapat ke tepian untuk memberi jalan pada sepeda motor yang lewat |
Sumber Maron telah dibuka sejak 2011 dan terutama ramai ketika musim Lebaran dan Tahun Baru. Sungainya bersih dan alirannya cukup deras sehingga warga pun mencetuskan ide wisata bernama "Klinyut" atau hanyut dengan menggunakan ban (bayangkan tube raft). Aliran sungai berasal dari bendungan yang terletak di dataran atas sumber yang juga merupakan kolam yang lebih luas. Selain itu, trademark lain Sumber Maron ini adalah air terjun mini yang jernih dan tidak berbahaya! Di sekeliling sumber terdapat kios yang menyediakan makanan serta listrik sehingga membantu jika baterai gadget sudah berteriak minta diisi. Oh ya, bagi yang ingin berfoto dalam air kios juga menyediakan case underwater ala-ala yang sederhana tapi it really works!
Klinyut tanpa menggunakan ban |
Menurut warga, dulunya sumber ini hanya digunakan untuk mandi dan pembangkit listrik. Kios-kios di sekelilingnya dulu tidak ada karena terletak di daerah rawan banjir. Namun semenjak adanya mahasiswa KKN pada tahun 2011, warga pun mencanangkan Sumber Maron sebagai penghasilan baru.
Kami tidak membuang kesempatan untuk mengunjungi waduk yang terletak di bagian atas. Rupanya kami harus mendaki bukit dan menyeberangi sawah serta memanjat pagar untuk tiba di lokasi! Entah mungkin kami yang salah jalan, yang jelas tidak direkomendasikan bagi siapapun yang mengenakan sepatu cantik dan baju untuk kencan (esoknya saya ada janji dengan teman dan tidak memiliki baju ganti)
Hamparan sawah yang menaungi Sumber Maron... Ibu, maaf saya tidak bermaksud buruk memfoto Anda |
Secara keseluruhan, Sumber Maron masih terbilang alami. Kolam jernih dan aman terutama bila dikunjungi saat kemarau. Akses dari jalan raya sampai parkiran yang sudah difasilitasi untuk kendaraan bermotor dan 3 alternatif pintu masuk juga membantu kemudahan mencapai tempat ini. Direkomendasikan bagi yang ingin menikmati berendam dikelilingi sawah dan bisingnya dengung serangga musim panas.
Akomodasi: Dari kota Malang ambil jalan menuju Kepanjen lalu Stadion Kanjuruhan. Di pertigaan bila ke kanan menuju stadion, ambil ke arah kiri lalu sekitar enam kilometer akan terdapat plang tulisan Sumber Maron. Terdapat 3 pintu masuk dan lahan parkir. Kios di sekitar sumber menyediakan makanan dan listrik untuk charging gadget. Naik sedikit melalui jalan setapak Anda akan menemui waduk yang digunakan untuk pembangkit listrik. Tidak ditarik biaya untuk berenang. Tersedia ban untuk river tubing [dipungut biaya sewa]
asoy dahhhh
BalasHapusHee kowe yo suwe gak ngapdet beb
Hapus