Berempati dan Memahami, Bahasa Cinta yang Berbeda

Desember 2020 mungkin menjadi momen yang paling rollercoaster. Tingkat COVID-19 yang semakin tinggi, lingkar kecil saya yang sudah sering terpapar gejala bahkan positif, hingga fenomena kehidupan yang cukup berat.

Apa yang paling saya inginkan dari segala ketidakjelasan ini?

Sebuah pelukan atau tepukan sayang dari pasangan saya, dan ungkapan "Semua akan baik-baik saja."

Sayangnya, hal tersebut tidak bisa saya dapatkan

Desember ini pula banyak rentetat peristiwa yang somehow mencegah saya untuk bertemu dengan pasangan. Jerawat saya bertambah, hari demi hari layaknya tabung kosong yang bergema, saya benar-benar membutuhkan afirmasi atau kasih sayang dari pasangan saya.

Dia memberikan saya kado setiap hari, tetapi saya masih belum puas jika tidak bertemu langsung.

Apakah yang terjadi?

Bahasa cinta: sebuah langkah krusial memahami pasangan

Unsplash / Fuad Azka

Dr. Gary Chapman bukan seorang psikolog, tapi beliau menulis buku yang monumental berjudul 5 Languages of Love atau 5 Bahasa Cinta.

Bahasa cinta ini merupakan cara kamu untuk mengekspresikan diri maupun menganggap hal penting dalam hubungan. Misalkan kamu suka memberi hadiah, maka kamu tentu akan senang jika diberi hadiah. Tetapi mungkin pasangan kamu tidak!

Kamu mungkin akan berpikir bahwa pasangan kamu membenci kamu, atau kurang perhatian. Tapi coba deh, kamu cari tahu dulu: apakah benar menurut dia cinta adalah memberi hadiah?

Inilah yang berusaha diungkap oleh Dr. Gary Chapman.

Kelima bahasa cinta itu adalah:

  1. Words of Affirmation (Afirmasi positif, pujian, ungkapan terima kasih)
  2. Acts of Service (Pemberian bantuan, layanan, hal-hal yang sifatnya membantu kamu)
  3. Receiving Gifts (Memberi dan menerima hadiah, kejutan)
  4. Quality Time (Menghabiskan waktu dengan pasangan tanpa terdistraksi)
  5. Physical Touch (Sentuhan fisik, bertemu langsung)

Bahasa cinta membantu kamu mengetahui dan memahami pasanganmu...

...dimulai dari kamu!

Ya, kamu sendiri harus memahami apa sih bahasa cinta kamu. Ini untuk mengetahui bahwa ketika pasangan kamu tidak mengindahkan, atau tidak memberikan reaksi yang sesuai ekspektasimu, kamu bisa memahaminya.

Misalkan, kamu memberikan dia pelukan, tetapi dia malah marah. Coba pikir-pikir: memeluk adalah caramu mengekspresikan diri, tapi apakah itu yang dia butuhkan?

Pernah kan pasti, ketika kamu menginginkan sesuatu, tetapi pasanganmu tidak mengindahkanmu. Ketika kamu ditanya, "Apa maumu?" ternyata kamu malah bingung.

Kesalahan terbesar masing-masing manusia adalah menganggap orang lain tahu apa yang dia rasakan, dan menganggap apa yang dia minta itu wajar. Sehingga ketika tidak terpenuhi, maka marah dan kemudian mengutuk.

Ini dalam konteks percintaan, ya.

Ketika kita merasa hampa, kita mungkin kekurangan bahasa cinta spesifik

Unsplash / Djamal Akhmad

Saat saya dan pasangan tidak dapat bertemu, rasanya gila banget! Saya menangis setiap hari. Saya merasa benar-benar kosong, bahkan saat menatap layar chat WhatsApp saya cuma berpikir, "Benarkah ini pasangan saya" karena terlalu abstrak.

Lalu saya ingat bahwa bahasa cinta saya adalah Physical Touch dan Quality Time.

Di satu sisi, pasangan saya tidak henti-hentinya memberikan saya kado dari jarak jauh (meskipun dia hanya berjarak 20km dari tempat saya). Mulai dari Haloblush Rollover Reaction dan Bulbasaur Pokemon Card Deck Box!

Reaksi saya?

Tetap sama, saya diam saja. Saya masih merasa ada yang kurang. Lalu saya mencoba mengkomunikasikannya.

Saya bercerita bahwa saya sangat menyukai seluruh pemberiannya

Saya sangat memahami bahwa beginilah bentuk cinta pasangan saya yang notabene memiliki bahasa cinta Receiving Gift dan Act of Service. Pasangan saya sangat sedih ketika tidak dapat membantu, sehingga dia memberikan cara lain untuk mengekspresikan cintanya.

Bagaimanapun, dia tahu bahwa saya masih kurang. Saya menelfon malam-malam, menangis karena saya butuh dipeluk, disentuh, dan menghabiskan waktu bersama.

Tapi itu semua saya rasakan tanpa merendahkan pemberian dia sama sekali.

Dia tetap menyayangi saya. Hanya saja ada tangki yang saya butuhkan untuk diisi dengan sentuhan dan quality time.

Kami bertemu sore ini, di sebuah acara pernikahan teman

Saya melihat mobil yang baru saja dia beli (dan artinya, dia tidak bisa bertemu saya sesering biasanya karena harus mengantarkan Abi-nya ke kantor setiap hari) berhenti di depan saya. Wajahnya, wajah itu.

Wajah yang saya rindukan.

Segera saya masuk dan memeluknya. Tangannya menggenggam tangan saya erat, kemudian tersenyum.

Kami melangkah maju, dan dia tiba-tiba tersenyum sembari menyerahkan sepucuk kertas surat.

Dan saat itu pula saya melihat sebuah kotak kado kecil, yang saya langsung membukanya dengan penuh kebahagiaan.

Dan saya mendapatkan sebuah kado Nendoroid Hange Zoe yang sangat saya idam-idamkan!

Kali ini, saya merasa terpenuhi, begitu penuh dengan cinta hingga saya tertawa bahagia. Mas tersenyum, dan dia bilang "Aku sangat menginginkan kamu tersenyum seperti itu saat mendapatkan kado dariku."

Dan saya menjawab, "Aku selalu bahagia mendapatkan apapun yang kamu berikan. Terutama jika itu bisa membuatku bertemu dan memelukmu."

Kami tahu kami akan selalu mendapatkan cara untuk tetpa bahagia bersama.

Semoga catatan ini bisa saya baca dan menjadi pengingat ketika mendapati hambatan besar di ujung sana.

Saya sayang kamu, Mas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung. Sila untuk bertandang kembali bilamana saya membalas :)

Instagram