Sebuah kolaborasi dengan Bayu Mayarani.
--
Awan sedang terlihat tebal dan nyaman
seorang pria berputar dan memainkan jarinya yang lincah
hitam dan putih merasa bahagia ditekan
terdengar dari teriakan yang ringan
Layaknya lembayung senja yang mendayu
pria itu pun berdendang dalam sendu
di ujung pelupuk, tampak bayang yang menaruh rindu
"Sayangku," ujarnya, sebuah rasa yang begitu rapuh dalam haru biru
Foto oleh Ahmad Odeh dari Unsplash |
ditutup matanya yang merah
kemasukkan debu elaknya
hati susah percaya kepadanya
tergambar wanita menari di lingkarnya
Maukah sekali lagi kau berdansa
Berbelok mengejar renjana
Berputar dalam sebuah romansa
Mungkin, mungkin, untuk satu kali lagi, memupuk sebuah asa
Tangan sudah terbuka
bibir bergumam menghitung gerakan langka
tak tertutup garis tangan tersebut
melihat kebawah bayangan pria muncul
Lidah kelu, angka terhenti sembari berlalu
Dalam hati, pria itu akan kembali menjadi masa lalu
Tirai yang tertutup, semua kembali dalam kesibukan semu
Lagi dan lagi, pria itu kembali sendiri, dalam lubuk hati yang vakum
--
Lagi dan lagi, bertemu dengan relung tanpamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung. Sila untuk bertandang kembali bilamana saya membalas :)